jurnal-investasi
header-add

Opini

Umkmku

Infoin

Mengenal Sosok

Inve-story

Unggulan

Hot News

Pengamat Ekonomi Muda: Ketimpangan dan Pertumbuhan Penduduk Penghambat Penurunan Kemiskinan di Banten

Resha Hidayatullah - Jurnal-Invetasi


Nov 21 2024

Ciputat– Ketimpangan pendapatan yang masih tinggi serta laju pertumbuhan penduduk yang pesat menjadi penghambat utama dalam upaya penurunan angka kemiskinan di Provinsi Banten. Hal ini diungkapkan oleh Resha Hidayatullah, seorang pemerhati perekonomian di Banten, yang berdasarkan hasil kajiannya menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari faktor utama ketiga, yakni Rasio Gini, laju pertumbuhan penduduk, dan laju pertumbuhan ekonomi terhadap angka kemiskinan di daerah ini. (03/10/2024)

Berdasarkan analisis hasil data dari tahun 2017 hingga 2022, terlihat bahwa ketimpangan pendapatan yang tinggi dan pertumbuhan populasi yang cepat menjadi dua faktor utama yang memperparah kondisi kemiskinan di Banten, kata Resha

Menurutnya, Rasio gini yang mencerminkan ketimpangan pendapatan masyarakat, meski menunjukkan penurunan dalam beberapa aspek, tetap mencerminkan angka kemiskinan.

"Rasio Gini yang kami temukan memiliki pengaruh negatif terhadap angka kemiskinan. Artinya, ketimpangan semakin tinggi, kemiskinan cenderung menurun dalam model ini, namun ini tidak berarti kondisi membaiknya masyarakat secara merata. Ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi saja dinikmati segelintir pihak", ucapnya

Sementara itu, laju pertumbuhan penduduk di Banten juga turut menambah tekanan pada sumber daya ekonomi.

“Pertumbuhan penduduk yang pesat mendorong naiknya angka kemiskinan, karena peningkatan jumlah penduduk tidak selalu diikuti oleh kesempatan kerja yang mampu,” jelasnya

Dalam kajiannya, ditemukan bahwa untuk setiap peningkatan satu unit dalam laju pertumbuhan penduduk, angka garis kemiskinan bertambah sekitar 9.541,36 rupiah. 

“Ini mempertegas perlunya kebijakan yang lebih fokus pada pengendalian populasi melalui program keluarga berencana dan peningkatan kualitas pendidikan, sehingga setiap individu memiliki akses lebih besar terhadap lapangan pekerjaan”, ucap Resha

Namun karena itu, Resha juga menyoroti bahwa laju pertumbuhan ekonomi (PDRB ADHK) memiliki efek yang sangat positif dalam menurunkan angka kemiskinan.

"Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi secara signifikan mampu menurunkan angka kemiskinan. Setiap kenaikan satu unit pada laju pertumbuhan ekonomi mampu mengurangi angka garis kemiskinan hingga 20.932,95 rupiah", jelasnya.

Oleh karena itu, menurutnya, untuk menekan angka kemiskinan, Pemprov Banten harus fokus pada dua hal utama.

“Pertama, kebijakan redistribusi pendapatan harus diperkuat untuk memastikan pertumbuhan ekonomi dapat dinikmati masyarakat secara lebih merata. Kedua, pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali harus dikelola melalui program-program yang lebih efektif, seperti pendidikan dan pengendalian populasi”, kata Resha

Selain itu, ia menambahkan bahwa pemerintah juga perlu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, sehingga lapangan kerja yang diciptakan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama kelompok tempat tinggal rendah.

“Tanpa adanya pertumbuhan ekonomi yang merata dan kebijakan yang mampu menekan ketimpangan, target penurunan angka kemiskinan di Banten akan sulit tercapai”, jelasnya

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Banten dalam beberapa tahun terakhir memang mengalami penurunan, namun pertumbuhan ini dinilai masih kurang merata di berbagai kabupaten dan kota di wilayah tersebut. Sebagai pengamat perekonomian, Resha merekomendasikan agar Pemprov Banten memperkuat program- programnya yang dapat menekan ketimpangan pendapatan, seperti program penguatan ekonomi masyarakat dan program pemberdayaan di tingkat pedesaan.

“Tanpa kebijakan yang tepat dan terarah, ketimpangan saja akan semakin meningkatkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat Banten” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pengendalian pertumbuhan penduduk, serta memastikan bahwa kebijakan pembangunan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

“Pemerintah daerah harus terus berupaya mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta mengelola laju pertumbuhan penduduk agar tidak memperparah kemiskinan. Hanya dengan kebijakan yang tepat, Banten dapat mencapai kesejahteraan yang lebih merata bagi seluruh masyarakatnya”, pungkas nya.

Tags:

#banten #ekonomi #kemiskinan #ketimpangan pendapatan

Komentar :

    Belum ada komentar.

Berikan Komentar