Menilik Industri Kecil Menengah (IKM) Chosamon Abadi
Redaksi - Jurnal-Invetasi
Dec 06 2024
Chosamon Abadi merupakan Industri Kecil Menengah (IKM) yang bergerak dibidang pembuatan dan penjualan sepatu. Perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 2014 ini diinisiasi oleh perempuan bernama Siti Fatimah. Berlokasi di Cisoka, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Brand sepatu Chosamon memiliki legalitas usaha dengan nama perusahaan CV. Chosamon Abadi.
Sejak Awal berdiri CV. Chosamon Abadi mempunyai orientasi untuk menghasilkan produk sepatu berkualitas yang bisa digunakan semua kalangan dengan harga ekonomis. Cita-cita tersebut tercipta dari gagasan CEO Chosamon Abadi, Siti Fatimah yang berharap brand sepatu miliknya bisa dipakai oleh semua orang.
Produk Sepatu Chosamon memiliki ciri khas yang berbeda dengan sepatu lainnya, perbedaan tersebut terletak pada teknik marketing yang diterapkan Chosamon. Konsumen dapat mendesain dan mencustom sendiri sepatu sesuai dengan keinginan mereka. Adapun keunggulan dari produk Chosamon ini adalah style-nya yang multicolor atau memiliki banyak warna pada satu model tertentu, sehingga bisa dibuat variasi warna yang berbeda-beda. Tak hanya itu, sepatu yang dihasilkan Chosamon pun sangat ringan dan nyaman ketika digunakan.
Pemasaran CV Chosamon Abadi ini dilakukan dengan tiga cara yaitu secara Online Store, Offline Store dan reseller. Chosamon Abadi sudah memiliki sekitar 4000 reseller yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti Kupang, Medan, Bandung, Tangerang, Serang dan Lampung. Selain itu, produk Chosamon tersedia di toko offline store dan marketplace seperti Shoppe, Lazada, TikTok Shop dengan nama Chosamon.
CV. Chosamon Abadi merupakan Industri Kecil Menengah yang berasal dari Kabupaten Tangerang. Chosamon menjadi salah satu IKM sepatu yang sudah bertahan selama hampir 10 Tahun. Dalam satu hari Chosamon Abadi bisa memproduksi hingga 500 pasang sepatu dengan omset penjualan 500 pcs per hari.
Dalam penjualannya, Chosamon juga menerima pesanan sepatu dalam bentuk satuan, borongan maupun seragaman. Pesanan seragaman biasanya di pesan oleh Sekolah dan lembaga pemerintah. Hingga kini industri ini sudah memiliki sekitar 200 lebih karyawan yang terbagi kedalam beberapa bagian yakni PPIC, Insole, Outsole, sewwing, stockfit, assembling, quality control dan finishing.
Siti Fatimah yang merupakan pendiri sekaligus CEO Chosamon Abadi berharap masyarakat Indonesia akan lebih berani lagi untuk memakai produk dalam negeri dan membantu kemajuan produk lokal.
“Harapan Saya adalah agar Masyarakat Indonesia bisa lebih berani lagi untuk memakai produk lokal sebagai upaya untuk mengembangkan IKM dan UMKM Indonesia khususnya Kabupaten Tangerang,” Ucap Siti Fatimah.
Jatuh Bangun Usaha Sepatu Chosamon
Siti Fatimah menjelaskan secara singkat bagaimana ia bisa membangun brand sepatu yang kini sudah berkembang. Pada tahun 2007, awalnya Fatimah mendirikan PT Twins Abadi yang letaknya berada di Cisoka, Kabupaten Tangerang. Ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidak ekspor dan impor sepatu. Setelah itu, Ia membuka kembali CV sesama Abadi pada tahun 2014 yang letaknya juga berada di Cisoka. Dengan jumlah karyawan sebanyak 700 orang Fatimah bertahan dan hingga sekarang bisa menjalankan CV Chosamon Abadi.
Namun perusahaan yang sudah bertahan lebih dari 10 tahun ini, di tengah banyaknya pabrik sepatu baru yang muncul, di tahun 2019 saat hendak memasuki era Covid-19 Chosamon mengalami kerugian hampir 50%.
“Saya berusaha menjaga agar perusahaan ini tetaap hidup dengan cara mengurangi sebagian karyawan. Walaupun berat tapi harus saya lakukan,” ucapnya dengan berat hati.
Tak hanya sampai di situ, pada saat TikTok Shop ramai dan beberapa kalangan kontra terhadap keberadaannya. Chosamon juga terkena dampak dan harus mengalami penurunan penjualan dari yang tadinya 500 pcs per hari, menjadi 100 pcs per hari. Berkat kegigihan dan kualitas produk yang dipertahankan, akhirnya Chosamon mampu beradaptasi kembali dan tetap bertahan hingga sekarang.
Tags:
#ikm #umkm #tangerang #Chosamon Abadi #DPMPTSP
Belum ada komentar.