IKM SEBAGAI VARIABLE PENGUNGKIT INVESTASI

oleh AKBAR YOGASWARA, S.H., M.H. 

Pembangunan daerah memerlukan perencanaan pembangunan ekonomi yang sistematis dan komprehensif agar dapat mencapai tujuannya dengan baik. Dalam upaya mencapai pembangunan daerah, salah satu hal yang dapat dilakukan ialah dengan memperhatikan potensi yang dimiliki oleh suatu daerah. Potensi yang unggul di suatu daerah perlu dioptimalkan agar dapat berkembang lebih lanjut melalui kegiatan investasi dan dapat berperan menjadi fondasi ekonomi. Salah satu potensi yang bisa dikembangkan dan dijadikan pengungkit investasi adalah Induntri Kecil Menengah (IKM).

Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG), Kabupaten Tangerang memiliki kurang lebih 25.000 UMKM/IKM dengan jenis produk beranekaragam bahkan secara pemasaran sudah ke mancanegara, seperti IKM dompet kulit ular yang sudah diekspor hingga ke Jepang dan IKM Beras Sagu yang sudah mengekspor ke Cina dan lain sebagainya. Jika IKM dengan kelas kecil ini dibantu oleh investor menjadi industri menengah atau besar maka akan menjadi variabel pengungkit investasi dalam sektor industri dengan jumlah investasi bisa fantastis.

Namun, yang menjadi penghambat pada IKM tersebut adalah kurangnya modal (finansial) sedangkan SDM, bisa direkrut dan diciptakan dari masyarakat sekitar. DPMPTSP selaku dinas yang bertugas dalam perencanaan, promosi dan pengawasan serta peningkatan investasi, IKM bisa menjadi objek investasi yang dipromosikan kepada investor, sehingga akan ada dua dampak yang akan muncul, pertama; dengan penambahan modal atau pengembangan usaha dari investor akan menaikan level IKM dari kecil ke menengah atau besar. Kedua; secara tidak langsung akan menyerap tenaga kerja disekitar IKM berproduksi dengan tidak melihat latar belakang pendidikan karna notabennya IKM adalah handmade yang bisa dipelajari oleh siapa saja, sehingga berdampak pada pengurangan pengangguran dan peningkatan taraf hidup (pengurangan kemiskinan). Dari dua dampak ini akan menghasilkan IKM yang berkembang dalam usaha, perekrut atau pengetas kemiskinan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Kabupaten Tangerang, sehingga IKM menjadi salah satu instrument dalam pembangunan Kabupaten Tangerang menjadi Gemilang.

Saat ini variabel industri dalam investasi di Kabupaten Tangerang memiliki peningkatan setiap tahunya dalam persentase berkisar 1-2%, tentunya industri adalah variable trend paling tinggi yang menjadi target investasi oleh investor. Hal ini sesuai dengan julukan kabupaten Tangerang yaitu daerah 1001 industri sehingga tidak heran kalau industri bagi investor menjadi daya pikat yang tinggi. Teori dan asumsi ini menjadi hipotesis serta pendapat bagi penulis bahwa variabel industri yang banyak diminati oleh investor mampu menjadikan IKM sebagai objek investasi yang menarik.

Hipotesis ini tentunya dengan analisis yang mendasar, yaitu secara kuantitas jumlah IKM banyak, industri yang diminati oleh investor saat ini, dan masih sedikit industri yang menjadi target investasi bagi investor tetapi melihat minat ternyata industri masih menjadi trend nomor satu untuk diminati oleh investor. Dengan keberadaan tingginya produktivitas Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Tangerang harusnya peningkatan investasi bisa lebih tinggi karena banyak IKM yang bisa dijadikan objek pasar melalui promosi investasi agar target investasi. Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Kabupaten Tangerang bahwa IKM yang ada di Kabupaten Tangerang saat ini lebih dari 25.000 (Dua Puluh Lima Ribu) dengan berbagai jenis produk, ini bisa menjadi modal dalam investasi yang bisa dimanfaatkan secara maksimal sebagai variabel pengungkit investasi agar angka investasi terus meningkat. Pada akhirnya, tematik Reformasi Birokrasi mampu diwujudkan secara maksimal pada sektor investasi,  kemiskinan dan P3DN.[]